Rabu, 05 Desember 2012

Guru Inspirasi Siswa

PRESTASI merupakan impian bagi semua orang. Prestasi juga menjadi salah satu barometer kesuksesan seseorang. Selain itu, prestasi biasanya akan menjadi prestise bagi peraihnya sehingga menciptakan kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Prestasi berada di semua area kehidupan manusia, baik individu maupun sosial.
Seseorang dapat dikategorikan berprestasi, jika berhasil mencapai lebih dari orang-orang yang melakukan pekerjaan serupa. Apabila masih berada di tataran yang setara, belum dapat dinyatakan berprestasi. Contoh, seseorang mengikuti perlombaan. Maka, orang tersebut dapat dikatakan berprestasi jika dapat menduduki level tertinggi dalam perlombaan tersebut.

Mencapai prestasi bukan perkara mudah bagi setiap orang. Meraih prestasi memerlukan bekal kecakapan, motivasi, dan kepercayaan diri yang tinggi. Prestasi tidak dapat diraih tanpa usaha yang gigih dan penuh dengan keyakinan. Bagaikan mendaki gunung, akan berhasil mencapai puncak jika memiliki kekuatan, pengetahuan dan keterampilan yang handal. Di samping itu, perbekalan yang cukup sangat perlu. Semangat juang yang tinggi pun sangat menentukan keberhasilan seseorang mencapai puncak prestasi

Pada dasarnya semua orang memiliki keinginan  memperoleh prestasi.


Anak-anak, remaja dan dewasa memiliki keinginan meraih presatsi. Semua menginginkan prestasi karena prestasi akan meningkatkan prestise diri sekaligus komunitasnya. Jika seseorang berprestasi, otomatis kelompok dan keluarganya akan memiliki kebanggaan. Demikian halnya sekolah. Sebagai lembaga pendidikan yang menaungi berbagai macan aktivitas dan kreativitas warganya. Semua sekolah pasti memiliki keinginan semua orang yang berada di dalamnya memiliki prestasi dalam bidangnya masing-masing.
Siswa diharapkan tidak sekadar melakukan proses pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dasar akademik. Akan tetapi, diharapkan siswa mampu menunjukkan prestasi yang dapat membanggakan diri, keluarga, dan almamaternya.

Sekolah akan dikategorikan berprestasi apabila mampu unggul dalam berbagai kompetisi. Tidak hanya kompetisi yang bersifat kolektif yang akan mendongkrak prestise sekolah, prestasi siswa secara individu pun sangat memegang peranan penting. Semakin banyak siswa yang berprestasi, semakin tinggilah prestise suatu sekolah.

Bagaimana peran guru dalam menghantarkan para siswa untuk berprestasi? Tidak sesederhana yang dibayangkan, sehingga banyak guru yang cenderung pesimis jika mendapatkan siswa yang dianggapnya kurang berpotensi. Sering kali guru hanya melihat potensi siswa dari kecakapannya dalam suatu bidang. Memang kecakapan dalam bidang tertentu menjadi bekal siswa untuk menghadapi kompetisi. Padahal ada hal yang lebih penting sebagai bekal siswa untuk mencapai prestasi, yaitu motivasi dan kepercayaan diri. Kecakapan dapat diupayakan untuk diperkaya. Jika siswa memiliki motivasi yang kuat, maka kecakapan akan lebih cepat diperoleh.

Jika bicara tentang motivasi, maka berkaitan dengan pembentuk motivasi tersebut, yaitu internal dan eksternal. Siswa akan berhasil mencapai prestasi apabila memiliki keduanya. Motivasi internal dibentuk dalam diri siswa. Dorongan yang kuat untuk mencapai sesuatu yang diidamkan merupakan bekal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan. Akan tetapi, motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang mampu diinternalisasi akan menjadi faktor pendukung yang sangat kuat. Apabila siswa telah memiliki keduanya, maka kepercayaan diri akan timbul.

Lalu dari mana siswa mendapatkan motivasi eksternal yang mujarab? Jawabannya pasti, yaitu berasal lingkungan sekitar. Lingkungan keluarga, sosial di luar rumah, termasuk lingkungan sekolah. Prestasi-prestasi warga sekolah yang mendahului seorang siswa yang sedang berjuang menuju prestasi, akan sangat berpengaruh. Contohnya, jika banyak siswa yang berprestasi, maka akan memotivasi siswa yang lain.

Selain prestasi-prestasi siswa di suatu sekolah, yang dapat mendongkrak motivasi siswa dalam mencapai prestasi ialah guru. Guru tidak sekadar berfungsi sebagai pengajar, juga harus menjadi sumber inspirasi para siswanya. Guru yang bagaimana yang inspiratif?

Guru inspiratif
Guru dalam istilah masyarakat ialah yang digugu dan ditiru. Dari kalimat itu, tersirat makna yang dalam. Orang yang harus digugu artinya harus mampu menjadi sosok yang disegani dan pantas ditaati kebijakan dan kebijaksanaannya. Guru yang tidak bijak, maka sulit untuk disegani siswa, sehingga siswa sulit mengikuti arahan-arahannya. Ditiru artinya patut dijadikan teladan atau contoh. Guru harus menampakkan loyalitas, profesionalitas, demokratis, adil, senantiasa menampakkan semangat kerja dan dedikasi yang tinggi. Tak ketinggalan hal penting bagi guru adalah berkarya dan berprestasi. Guru bisa berprestasi dalam bidang akademik dan nonakademik, misalnya bidang sosial kemasyarakatan.

Jika guru berkarya, siswa melihat dengan nyata. Karya adalah bukti fisik yang mampu berbicara dengan jujur kepada para siswa, bahwa gurunya telah mimiliki kompetensi. Guru tidak hanya menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, tapi memiliki karya yang dapat meyakinkan siswa akan kompetensinya. Lebih dari sekadar berkarya, guru perlu memiliki legitimitas dalam mendorong siswa untuk berprestasi.

Guru yang selalu bertindak positif, kreatif, peduli terhadap prestasi siswa akan menebarkan aura positif pada siswa maupun rekan sesama guru. Siswa akan menemukan inspirasi untuk hal-hal yang positif dan menguntungkan.

Kepedulian guru akan membangun daya juang siswa untuk merealisasikan inspirasi yang didapatkannya. Dengan demikian, guru memang dituntut menerapkan,” Ing ngarso sungtulodho, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani”. ***

0 komentar:

Posting Komentar